Dampak COVID-19 pada Pasar Furnitur
Permintaan furnitur turun pada tahun 2020 karena kantor, sekolah, dan restoran tutup sementara untuk membatasi penyebaran COVID-19. Dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti ini, perusahaan bergerak untuk menghemat uang tunai dan memangkas biaya overhead, yang juga menurunkan permintaan furnitur bisnis dan kelembagaan.
Namun, sementara banyak pekerja jarak jauh yang terjebak di rumah, mereka membeli furnitur untuk kantor rumah mereka dan untuk mengubah tempat tinggal mereka, yang membantu mengurangi penurunan. Selain itu, pasar furnitur outdoor tumbuh seiring dengan semakin banyaknya aktivitas sosial yang bergeser ke luar.
Pertumbuhan Penjualan Furnitur Online
Pandemi COVID-19 juga mempercepat e-commerce furniture Jakarta. Pada tahap awal pandemi, bisnis non-esensial ditutup, dan banyak konsumen berbelanja melalui pengecer online untuk menghindari paparan COVID-19. Sebagai tanggapan, produsen furnitur besar menyiapkan kehadiran online, baik secara internal maupun melalui akuisisi.
Meningkatnya Minat Furnitur Ramah Lingkungan
Keberlanjutan telah menjadi topik penting di berbagai industri, tidak terkecuali furnitur.
Produsen furnitur telah dipengaruhi oleh minat bisnis dan konsumen terhadap produk ramah lingkungan dan peningkatan fokus pada keberlanjutan. Untuk mengurangi dampak lingkungan, furnitur dapat dibuat dengan bahan daur ulang atau kayu yang lebih ramah lingkungan seperti akasia, bambu, untuk dining chair ataupun armchair.
Ruang Kerja Lebih Fleksibel
Karena pekerjaan jarak jauh menjadi lebih umum dan teknologi telah berkembang, karyawan tidak lagi terikat pada meja mereka, dan desain tempat kerja serta perabot kantor juga telah berubah secara signifikan.
Artikel Lainnya : Rekomendasi Kursi Dapur
Bilik dan kantor pribadi telah digantikan oleh lingkungan kantor dengan ruang kerja yang fleksibel di mana karyawan dapat bekerja dalam kelompok dengan ukuran berbeda, dan dalam beberapa kasus, menggunakan stasiun kerja daripada menetapkan kursi. Jenis pengaturan ini dapat membantu mengakomodasi tenaga kerja yang berfluktuasi yang mencakup semakin banyak pekerja jarak jauh yang mungkin hanya datang ke kantor sesekali atau saat ada rapat penting yang harus dihadiri.
Klik Juga : Disini